Sistem Pewaktuan Dalam Komputer

Setiap komputer membutuhkan clock sebagai penunjuk waktu untuk bisa beroperasi dengan benar. Terlebih jika komputer tersebut menjalankan aplikasi yang saling berhubungan dengan komputer lain, seperti aplikasi komersil, ERP, aplikasi client server, dan lainnya sangat membutuhkan clock dengan presisi yang tepat. Jika clocknya mundur atau maju satu detik saja itu dapat mengacaukan system transaksi pada aplikasi tersebut.

Pada setiap Personal Computer kita dapat menemukan quartz-oscillators yang berfungsi menjaga system pewaktuan pada komputer. Frekuensi osilator terbagi dan akhirnya kita akan mendapatkan perhitungan setiap detik. Osilator tersebut akan tetap berjalan walaupun komputer tersebut dimatikan, sehingga ketika komputer dinyalakan kembali maka waktu di komputer akan memberikan nilai yang sebenarnya.

Kestabilan waktu pada setiap komputer sangat bergantung pada temperature yang ada disekitarnya, terlebih pada tekanan udara dan kestabilan power suplly pada komputer. Agar supaya waktu di komputer bisa valid, maka perlu dilakukan sinkronisasi dengan Time Server. Pada Time Server ada sebuah protocol yang mengatur masalah pewaktuan yang disebut Network Time Protocol atau NTP. NTP merupakan sebuah protocol yang  digunakan  untuk sinkronisasi  waktu antar  komputer. Sinkronisasi komputer ini sangat  cepat, sampai 10 mil per detik untuk jaringan internet dan dapat mecapai  200 mikrodetik   untuk jaringan lokal. Berbicara mengenai system pewaktuan, terlebih jika komputer kita tersinkronisasi dengan NTP Server, maka pasti akan menentukan pembagian zona waktu. Untuk menentukan zona waktu, komputer memerlukan dua informasi yakni UTC (Coordinated Universal Time) dan Zona Waktu Region.

Waktu pada komputer diatur pada saat boot, oleh beberapa skrip yang membaca clock hardware, kemudian akan membuat perhitungan Zona Waktu sesuai dengan Sistem Operasi yang terinstall pada komputer. Setelah sinkronisasi, waktu BIOS (hardware) dan Sistem Operasi akan saling independen satu sama lain. Sehingga jika kita tidak melakukan konfigurasi yang benar, maka akan terjadi perbedaan waktu antara BIOS dan Sistem Operasi.

Berbicara mengenai standar waktu yang digunakan secara internasional, maka UTC adalah patokan waktu sipil untuk seluruh dunia. UTC menjadi standar waktu 24-jam yang menjaga agar skala waktu di seluruh dunia terkoordinasi secara sinkron. UTC menggunakan dua komponen waktu yaitu waktu atom internasional (international atomic time, ITA) dan waktu universal (UT1). UT1 disebut juga waktu bumi atau waktu matahari dan didasarkan pada rotasi bumi. Pada awalnya GMT digunakan sebagai waktu universal (universal time, UT) sampai dengan tahun 1972. Sekarang GMT digunakan sebagai zona waktu. GMT adalah zona waktu sedangkan UTC adalah standar waktu. Jam 00:00 GMT setara dengan jam 07:00 WIB (Waktu Indonesia bagian Barat). Waktu Indonesia bagian Barat berdasarkan standar adalah UTC+7.

Pada Sistem Operasi Unix, kita akan menemukan penulisan timestamp bukan dengan format waktu YYYY:MM:DD namun dalam format angka seperti 123456789. Angka tersebut menunjukkan waktu. Inilah yang disebut dengan Epoch Time. Seperti yang ada pada website epochconverter.com, Epoch time adalah jumlah detik yang telah berlalu sejak 1 Januari 1970 (tengah malam UTC / GMT), tidak termasuk detik kabisat (dalam ISO 8601: 1970-01-01T00: 00 : 00Z). Angka 1 dalam Unix Time dapat dikonversikan sebagai tanggal 1 Januari 1970 pukul 00:00:01 UTC, dan seterusnya sehingga untuk tanggal 11 Januari 2018 pukul 12:19:16 dalam Epoch Time adalah 1515673156. Dinamakan Epoch Time atau Unix Time, karena awalnya digunakan pada sistem Unix dalam mempresentasikan dan menyimpan data waktu. Penggunaan Unix Time memang lebih banyak dalam bidang komputer, seperti dalam pemrograman atau database.

Berikut perhitungan dari epoch time.

 

 

 

Reference:

  • www.epochconverter.com
  • https://www.timeanddate.com/worldclock/timezone/utc

Leave a Reply