Suwito Pomalingo | Seize The Day
Petualangan Seru Di Karst Maros
Indonesia ternyata memiliki gugusan karst terindah ke-dua di dunia setelah China. Lokasinya berada sepanjang Kabupaten Maros dan Pangket, tepatnya 30 Km dari Kota Makassar. Batu karst ini bukan hanya sekedar batu biasa, tapi ada micro organisme yang hidup diatasnya. Sebagai sebuah kawasan terbesar kedua yang membentang sepanjang kurang lebih 4.500 Ha, kawasan ini diakui oleh UNESCO sebagai World Heritage Site. Keren kan?!! ?
Mengawali tahun 2014, saya berkesempatan menelusuri gugusan karst ini bersama teman-teman traveler dari berbagai daerah. Ada yang datang dari Samarinda bahkan dari New Zealand. Berawal dari pembicaraan saya dengan mba’ Brili, yang saat itu ngga ada agenda jalan-jalan, saya coba menawarkan untuk melerusuri batu karst yang sudah terkenal diseluruh dunia ini. ?
Jam 10 (lebih sedikit) pagi, kita meninggalkan kota Makassar. Total yang ikut dalam petualangan seru saat itu berjumlah delapan orang, dengan mengendarai dua mobil. Begitu tiba di Maros, kita sudah disuguhi dengan pemandangan yang indah. Gugusan Batu Karst seolah-olah tertata rapih. Sebuah maha karya yang luar biasa. Namun sayang, cuaca saat itu tidak bersahabat. Langit biru yang harusnya menyempurnakan keindahan hijaunya sawah dan gugusan batu karst, tidak mau menampakkan dirinya.
Kita mulai petualangan ini dengan menyusuri perkampungan. Tampaknya petani baru selesai memanen sawah, sehingga kita tidak dapat menikmati keindahan sawah hijau. Karena tidak ingin kecewa, kami semua sepakat untuk menelusuri Sungai Pute’. Ini memang tidak direncanakan memang. Tapi apa boleh buat, sudah jauh-jauh kesana, tapi belum ketemu serunya perjalanan.
Dengan menggunakan perahu yang memang sudah tersedia, kamipun memulai perjalanan. Cukup mengeluarkan duit 50k sebanyak 3 lembar, kita bisa menelusuri Sungai Pute’ ini. Sepanjangan sungai, kita bisa menikmati karst-karts kecil. Terkadang kita juga menemui beberapa warga masyarakat sekitar yang lagi menunggu perahu sebagai sarana transportasi yang digunakan di daerah itu.
Untuk menelusuri sungai ini tidak lama memang, kurang lebih 20 menit selesai. Masih tidak seru menurut sebagian teman. Nah, untuk membuat perjalanan lebih seru, kami semua sepakat untuk mencoba treking balik ke perkampungan penduduk. Hahahaa.. saya sendiri agak sulit menjelaskan gimana cerita selanjutnya. Kalau ada waktu nanti akan saya upload video perjalanan kami yang seru.. perjalanan yang jaraknya menurut masyarakat sekitar hanya 1km, kami tempuh dalam waktu kurang lebih 2 jam. hahaa…